Kamis, 10 Maret 2011

Drink Your Own Spit



"Dia adalah ikan yang susah tuk ditangkap dan mungkin tidak akan ada ikan seperti dia . . ."

"Kamu harus tahu, wanita bukanlah sembarang ikan yang mudah ditangkap dan dilepas, ia harus kau kasihi, kau berikan cinta dan asupan perhatian, ia bukanlah barang berharga yang bisa sembarang kamu tinggalkan begitu saja dan kamu mainkan saat kau bosan, ia punya rasa dan asa . . ."

"Ya . . ."

"Hanya itu jawabmu? Ya?"

"Ya, dan aku tidak bersalah . . ."

"Itu egois namanya, kamu tak mengakui kesalahan yang kamu perbuat sendiri"

"Ya . . . Karena memang aku tidak bersalah"

"Mungkin memang benar kamu tidak salah, namun itu dalam pandanganmu sendiri, menurutku, apapun alasanmu : kamu tetap salah, dan memang kamu harus menerimannya karena memang kamu telah melakukan kesalahan!"

". . . . ."

"Hahaha, mungkin suatu hari, kamu akan menyadari betapa salahnya dirimu, mungkin bukan hari ini, mungkin juga bukan bulan depan, camkan itu, kamu akan menyesal . . ."

* * *

Dan benar dugaku, pada akhirnya kamu memang menyesal, sekarang, apa yang kan kulakukan? Aku hanya tinggal duduk diam, menikmati sandiwara yang kau tunjukkan di panggungmu sendiri . . .

Untukmu, telan saja ludahmu sendiri . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar